11 Oktober 2011


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Pada dasarnya makhluk hidup di dunia baik manusia, hewan dan tumbuhan mempunyai peran, fungsi dan manfaat tersendiri yang telah ditakdirkan oleh Tuhan YME. Tumbuhan adalah makhluk hidup yang menjadi sumber energei bagi manusia dan hewan untuk dapat bertahan hidup di dunia ini. Selain menjadi sumber energi bagi manusia dan hewan, tumbuhan tertentu mempunyai manfaat dalam menyembuhkan penyakit yang diderita oleh manusia ataupun hewan.
Pada kenyaataannya, banyak orang tidak ingin menanam tanaman kunyit karena kurangnya pengetahuan tentang cara pembidayaan kunyit. Padahal tanaman kunyit ini memiliki banyak manfaat. Hal lain yang juga ditakutkan oleh petani kunyit adalah hama dan penyakit yang akan menyerang tanaman ini sehingga akan mengalami kerugian.
Tumbuhan kunyit merupakan salah satu dari sekian banyak tumbuhan di dunia yang dimanfaatkan sebagai obat dalam menyembukan berbagai penyakit, akan tetapi sebagaian besar dari manusia belum bisa memanfaatkan kunyit sebagai obat, karena kita/manusia kurang pengetahuan mengenai tumbuhan kunyit.

B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat ditarik beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1.    Bagaimana sejarah singkat kunyit
2.    Bagamana uraian singkat kunyit tentang:
a.    Klasifikasi kunyit
b.    Deskripsi kunyit
c.    Jenis kunyit
3.    Sebutkan syarat tumbuh tumbuhan kunyit
4.    Bagaimana cara pembudidayaan kunyit
5.    Jelaskan hama dan penyakit yang menyerang tanaman kunyit
6.    Sebutkan kandungan (kimia) dari tanaman kuyit
7.    Bagaimana proses pengolahan tanaman kunyit untuk dimanfaatkan sebagai obat
C.  Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat ditarik beberapa tujuan penulisan sebagai berikut:
1.    Untuk mengetahui sejarah singkat kunyit.
2.    Untuk mengetahui uraian singkat kunyit tentang:
a.    Klasifikasi kunyit
b.    Deskripsi kunyit
c.    Jenis kunyit
3.    Untuk mengetahui syarat tumbuh tumbuhan kunyit.
4.    Untuk mengetahui cara pembudidayaan kunyit.
5.    Untuk mengetahui hama dan penyakit yang menyerang tanaman kunyit.
6.    Untuk mengetahui kandungan (kimia) dari tanaman kuyit.
7.    Untuk mengetahui proses pengolahan tanaman kunyit untuk dimanfaatkan sebagai obat.

D.  Manfaat
1. Bagi masyarakat:
a.       Memberikan informasi bagi masyarakat bahwa kunyit dapat dibudidayakan dengan baik.
b.      Memberikan informasi bahwa kunyit dapat dijadikan sebagai obat.
c.       Memberikan informasi kandungan kunyit.
2. Bagi penulis:                    
         Sebagai media untuk memperkaya ilmu pengetahuan. Dan penulis membiasakan diri memecahkan masalah secara ilmiah.


BAB II
PEMBAHASAN

A.  Sejarah Singkat Kunyit
Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan
(perenial) yang tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman kunyit tumbuh
subur dan liar disekitar hutan/bekas kebun. Diperkirakan berasal dari Binar
pada ketinggian 1300-1600 m dpl, ada juga yang mengatakan bahwa kunyit
berasal dari India. Kata Curcuma berasal dari bahasa Arab Kurkum dan Yunani Karkom. Pada tahun 77-78 SM, Dioscorides menyebut tanaman ini sebagai Cyperus menyerupai jahe, tetapi pahit, kelat, dan sedikit pedas, tetapi tidak beracun. Tanaman ini banyak dibudidayakan di Asia Selatan
khususnya di India, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia (Jawa), dan Filipina.



A.  Uraian Singkat Kunyit tentang:
1.      Klasifikasi kunyit
Kerajaan:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
C. longa
Curcuma longa


Nama lain dari kunyit:
Kunyit mempunyai berbagai nama daerah yang berbeda-beda diantaranya:
Sumatra: Kakunye (Enggano), Kunyet (Adoh), Kuning (Gayo), Kunyet (Alas), Hunik (Batak), Odil (Simalur), Undre, (Nias), Kunyit (Lampung), Kunyit (Melayu)
Jawa: Kunyir (Sunda), Kunir (Jawa Tengah), Temo koneng (Madura)
Kalimanta: Kunit (Banjar), Henda (Ngayu), Kunyit (Olon Manyan), Cahang (Dayak Panyambung), Dio (Panihing), Kalesiau (Kenya), Kunyit (Tidung)
Nusa Tenggara: Kunyit (Sasak), Huni (Bima), Kaungi (Sumba Timur), Kunyi (Sumba Barat), Kewunyi (Sawu), Koneh, (Flores), Kuma (Solor), Kumeh (Alor), Kunik (Roti), Hunik kunir (Timor)
Sulawesi: Uinida (Talaud), Kuni (Sangir), Alawaha (Gorontalo), Kolalagu (Buol), Pagidon (Toli-toli), Kuni (Toraja), Kunyi (Ujungpandang), Kunyi (Selayar), Unyi (Bugis), Kuni (Mandar).
Maluku: Kurlai (Leti), Lulu malai (Babar), Ulin (Tanimbar), Tun (Kayi), Unin (Ceram), Kunin (Seram Timur), Unin, (Ambon), Gurai (Halmanera), Garaci (Ternate)
Irian: Rame (Kapaur), Kandeifa (Nufor), Nikwai (Windesi), Mingguai (Wandamen), Yaw (Arso).
Nama asing: turmeric
Sinonim : Curcuma domestica Val.
1.      Deskripsi kunyit
Habitus: Semak, tinggi ± 70 cm.
Batang: Semu, tegak, bulat, membentuk rimpang, hijau kekuningan.
Daun: Tunggal, lanset memanjang, helai daun 3-8, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, panjang 20-40 cm, lebar 8-12,5 cm, pertulangan menyirip, hijau pucat.
Bunga: Majemuk, berambut, bersisik, tangkai panjang 16-40 cm, mahkota panjang ± 3 cm, lebar ± 1,5 cm, kuning, kelopak silindris, bercangap tiga, tipis, ungu, pangkal daun pelindung pulih, ungu.
Akar: Serabut, coklat muda
2.      Jenis kunyit
Jenis Curcuma domestica Val, C. domestica Rumph, C. longa Auct, u C. Longa Linn, Amomum curcuma Murs. Ini merupakan jenis kunyit yang paling terkenal dari jenis kunyit lainnya.

A.  Syarat Tumbuh Tanaman Kunyit
Iklim
a.       Tanaman kunyit dapat tumbuh baik pada daerah yang memiliki intensitas cahaya penuh atau sedang, sehingga tanaman ini sangat baik hidup pada tempat-tempat terbuka atau sedikit naungan.
b.      Pertumbuhan terbaik dicapai pada daerah yang memiliki curah hujan 1000-4000 mm/tahun. Bila ditanam di daerah curah hujan < 1000 mm/tahun, maka system pengairan harus diusahakan cukup dan tertata baik. Tanaman ini dapat dibudidayakan sepanjang tahun. Pertumbuhan yang paling baik adalah pada penanaman awal musim hujan.
c.       Suhu udara yang optimum bagi tanaman ini antara 19-30oC.
Media Tanam
a.    Kunyit tumbuh subur pada tanah gembur, pada tanah yang dicangkul dengan baik akan menghasilkan umbi yang berlimpah.
b.    Jenis tanah yang diinginkan adalah tanah ringan dengan bahan organik tinggi, tanah lempung berpasir yang terbebas dari genangan air/sedikit basa.
 Ketinggian Tempat
a.    Kunyit tumbuh baik di dataran rendah (mulai < 240 m dpl) sampai dataran tinggi (> 2000 m dpl). Produksi optimal + 12 ton/ha dicapai pada ketinggian 45 m dpl

B.  Budidaya Kunyit
1.        Pembibitan
a.    Persyaratan Bibit
Bibit kunyit yang baik berasal dari pemecahan rimpang, karena lebih mudah tumbuh. Syarat bibit yang baik : berasal dari tanaman yang tumbuh subur, segar, sehat, berdaun banyak dan hijau, kokoh, terhindar dari serangan penyakit; cukup umur/berasal dari rimpang yang telah berumur > 7-12 bulan; bentuk, ukuran, dan warna seragam; memiliki kadar air cukup; benih telah mengalami masa istirahat (dormansi) cukup; terhindar dari bahan asing (biji tanaman lain, kulit, kerikil).
b.      Penyiapan Bibit
Rimpang bahan bibit dipotong agar diperoleh ukuran dan dengan berat yang seragam serta untuk memperkirakan banyaknya mata tunas/rimpang. Bekas potongan ditutup dengan abu dapur/sekam atau merendam rimpang yang dipotong dengan larutan fungisida (benlate dan agrymicin) guna menghindari tumbuhnya jamur. Tiap potongan rimpang maksimum memiliki 1-3 mata tunas, dengan berat antara 20-30 gram dan panjang 3-7 cm.
c.       Teknik Penyemaian Bibit
Pertumbuhan tunas rimpang kunyit dapat dirangsang dengan cara: mengangin-anginkan rimpang di tempat teduh atau lembab selama 1-1,5 bulan, dengan penyiraman 2 kali sehari (pagi dan sore hari). Bibit tumbuh baik bila disimpan dalam suhu kamar (25-28oC). Selain itu menempatkan rimpang diantara jerami pada suhu udara sekitar 25-28oC. dan merendam bibit pada larutan ZPT (zat pengatur tumbuh) selama 3 jam. ZPT yang sering digunakan adalah larutan atonik (1 cc/1,5 liter air) dan larutan G-3 (500-700 ppm). Rimpang yang akan direndam larutan ZPT harus dikeringkan dahulu selama 42 jam pada suhu udara 35oC. Jumlah anakan atau berat rimpang dapat ditingkatkan dengan jalan direndam pada larutan pakloburazol sebanyak 250 ppm.
d.      Pemindahan Bibit
Bibit yang telah siap lalu ditempatkan pada persemaian, dimana rimpang akan muncul tunas telah tanaman berumur 1-1,5 bulan. Setelah tunas tumbuh 2-3 cm maka rimpang sudah dapat ditanam di lahan. Pemindahan bibit yang telah bertunas harus dilakukan secara hati-hati guna menghindari agar tunas yang telah tumbuh tidak rusak. Bila ada tunas/akar bibit yang saling terkait maka akar tersebut dipisahkan dengan hati-hati lalu letakkan bibit dalam wadah tertentu untuk memudahkan pengangkutan bibit ke lokasi lahan. Jika jarak antara tempat pembibitan dengan lahan jauh maka bibit perlu dilindungi agar tetap lembab dan segar ketika tiba di lokasi. Selama pengangkutan, bibit yang telah bertunas jangan ditumpuk.

2. Pengolahan Media Tanam

0 komentar:

Posting Komentar

thanks commentnya

Dunia Remaja © 2008 Template by:
SkinCorner